Menilik Lebih Dalam Kegiatan Warga Binaan: Karutan Gresik Tertarik Dengan Proses Pembuatan Songkok Warga Binaan

oleh -7 Dilihat

Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Gresik, Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, terus mengembangkan berbagai program pembinaan keterampilan bagi warga binaan. Salah satu program yang sedang berjalan adalah kolaborasi dengan pengrajin songkok asal Banten, Al-Balad. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga binaan dalam pembuatan songkok, yang nantinya diharapkan dapat menjadi salah satu produk unggulan dari Rutan.

Bertempat di Bimbingan Kerja (Bimker) Menjahit, warga binaan telah mulai terbiasa dengan proses pembuatan songkok. Dengan keahlian yang mereka kembangkan, para warga binaan mampu mengukur, memotong, dan menjahit kain dengan teliti untuk menghasilkan songkok yang berkualitas. Selama proses produksi, petugas Rutan Gresik terus memberikan pendampingan dan pengawasan agar kegiatan berjalan lancar dan kondusif, sekaligus memastikan kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga.

Kepala Rutan Gresik, Yuliawan Dwi Nugroho, mengatakan bahwa kegiatan Bimker ini cukup menarik bagi saya. Ketika pertama kali datang ke sini, saya langsung diperkenalkan dengan Bimker menjahit dan pembuatan songkok. Saya langsung tertarik dengan bagaimana proses pembuatannya,” ujar Nugroho.

Karutan Gresik juga berharap bahwa program pembuatan songkok ini dapat terus berkembang dan mampu memproduksi dalam skala besar. Dengan demikian, hasil karya warga binaan ini diharapkan bisa dipasarkan ke masyarakat luas, sehingga membuka peluang ekonomi bagi mereka setelah menyelesaikan masa hukumannya. Melalui program ini, Rutan Gresik tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membuka jalan bagi warga binaan untuk keterampilan yang dapat bermanfaat ketika mereka sudah bebas nantinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.